Belajar Pertanian Organic Yang Ramah Lingkungan

Belajar Pertanian Organic Yang Ramah Lingkungan

 
Belajar Pertanian Organic Yang Ramah Lingkungan

Belajar Pertanian Organic Yang Ramah Lingkungan | Pertanian organik merupakan pertanian yang ramah lingkungan, sebelum kita belajar tentang pertanian organik marilah kita belajar tentang dasar dasar budidaya tanaman.

I.    Perkembangan Agribisnis Tanaman
Ada tiga kelompok besar tanaman yang dibudidayakan atau diusahakan dalam bidang pertanian yaitu: Kelompok tanaman pangan, kelompok tanaman hortikultura, kelompok tanaman perkebunan
1)    Tanaman Pangan
Tanaman pangan merupakan tanaman penghasil bahan makanan pokok. Termasuk kelompok ini adalah: serealia, umbi-umbian dan kacang-kacangan
a)    Kelompok serealia: padi, jagung, sorgum, gandum
Tanaman yang termasuk kelompok ini adalah: padi, jagung, sorgum, gandum. Pentingnya tanaman serealia:
•    Aspek social dan kebudayaan; tulang punggung nutrisi, 56% konsumsi dunia, (21% padi, 20% gandum, 5% jagung dan 10% lain-lain)
•    Aspek ekonomi : merupakan bahan perdagangan
Ada 650 genera dan 10.000 spesies. Serelia dapat tumbuh berkembang pada suhu: jagung: 21-30oC, padi : 20-35oC, gandum: 10-24oC dan rye: 10-25oC. pH tanah: 5,5-7,0.

b)      Kelompok umbi-umbian:
Tanaman yang termasuk kelompok ini adalah : ubi jalar, singkong, talas. Prospek :
•    Makanan sumber karbohidrat
•    Sebagai bahan industry pangan (sirup, makanan bayi, makanan ringan dll)
•    Sebagai bahan energi (bioetanol)

c)    Kelompok kacang-kacangan
Tanaman yang termasuk kelompok ini adalah: kedele, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang babi, kacang bogor. Pentingnya tanaman ini: 
  • sebagai sumber makanan yang kaya protein
  • Merupakan penyeimbang serealia
Morfologi
o    Merupakan tanaman semusim (4 bln) – setahun
o    Pertumbuhan: merambat, memanjat, semak atau intermediate (menyemak dan menjulur)
o    Perakaran: tahan terhadap kekeringan, bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium
Ekologi
o    Dataran rendah, semiarid: ketinggian 0-800 m, curah hujan < 600 mm/tahun kacang tanah
o    Dataran rendah, subhumid: ketinggian 0-800 m, curah hujan 600 – 1000 mm/tahun, kacang tanah, kacang hijau, kedele
o    Dataran rendah, humid: ketinggian 0-800 m, curah hujan 1000 – 1500 mm/tahun, pigeon peas, lima beans, jack beans, kacang tanah, kacang hijau
o    Dataran menengah dan tinggi tropis: ketinggian > 800 m kedele, kacang tanah, common beans, runner beans


2)    Kelompok Hortikultura
Tanaman yang termasuk hortikultura adalah tanaman sayuran, tanaman buah-buahan dan tanaman hias. Fungsi utama tanaman hortikultura adalah:
a.    Fungsi penyediaan pangan, yakni terutama sekali dalam kaitannya dengan penyedia vitamin, mineral, serat dan senyawa lain untuk pemenuhan gizi
b.    Fungsi ekonomi, dimana pada umumnya komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomi yang tinggi, menjadi sumber pendapatn bagi petani, pedagang, kalangan industry dll
c.    Fungsi kesehatan, ditunjukan oleh manfaat komoditas biofarmaka, untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit tidak menular.
d.    Fungsi social budaya, yang ditunjukkan oleh peran komoditas hortikultura sebagai salah satu unsur keindahan atau kenyamanan lingkungan, serta perannya dalam berbagai upacara, kepariwisataan dan lain-lain.
Tanaman buah-buahan
Penggolongan buah-buahan berdasarkan Pertanian Organic Tipe Pertumbuhan Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman buah-buahan dapat dikelompokkan atas 
  • Buah-buahan pohon, misalnya mangga (Mangifera indica), Jeruk (Citrus sp), duku (Lansium lappaceum), durian (Durio zibethinus), rambutan (nephelium lappaceum), manggis (Mangostana mangosteen) dan lain-lain
  • Buah-buhan semak, misal salak (Salaca edulis) dan nanas (Ananas comosus)
  • Buah-buahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa sp), dan papaya (Carica papaya)
  • Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus vulgaris), melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida)

Tanaman Sayuran
Penggolongan tanaman berdasarkan bagian yang dikonsumsi
  • Sayuran akar
•    Pembesaran akar tunggang, misalnya wortel, lobak dan bit gula
•    Pembesaran akar lateral, misalnya umbi-umbian 
  • Sayuran batang
•    Batang di atas tanah dan tidak berpati, misalnya asparagus, kohlrabi
•    Batang di bawah tanah dan berpati, misalnya kentang, yam, talas dan yautia
  • Sayuran daun
•    Kelompok bawang, misalnya bawang merah, bawang putih dan bawang Bombay
•    Kelompok daun lebar, misalnya bayam, kubis, selada, seldri
•    Sayuran buah, misalnya timun, labu siem, tomat, cabai, gambas.
•    Sayuran bunga, misalnya kubis bunga, brokoli
•    Jamur, misalnya jamur merang, jamur kuping dan jamur kayu

Jenis Tanaman Hias
Tanaman hias sebagai tanaman yang tidak dikonsumsi dapat dikelompokan sebagaimana berikut ini:
a.    Tanaman hias berbunga untuk pot dan/atau bunga potong, misalnya berbagai jenis anggrek (Orchidaceae), krisan (Chrysanthemum morifolium), anyelir (Dianthus caryophyllus), mawar (Rosa sp), keladi (Anthurium andreanum), nanas hias (Ananas comosus), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), begonia (Begonia rex)
b.    Tanaman hias tidak berbunga, seperti palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), pinus (Pinus sp), cemara, bamboo, Aglonema, Antrerium, Coleus, suplir, puring, beringin
c.    Rumput-rumputan, seperti rumput pait (Axonopus comprssus), rumput manila, rumput Bermuda, rumput agrotis, dan rumput gajah.

Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan merupakan kelompok tanaman sebagai penghasil devisa negara Indonesia. Artinya bahwa tanaman perkebunan diusahakan dalam skala produksi yang sangat luas hingga mencapai ribuan hektar. Dengan demikian diperlukan investasi modal sangat besar dan diharapkan akan diperoleh penghasilan/keuntungan yang besar. Tanaman perkebunan dapat dikelompokan umur dan hasil.
Berdasarkan umur, tanaman perkebunan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: tanaman perkebunan tahunan dan tanaman perkebunan semusim

a)    Tanaman perkebunan tahunan
Tanaman perkebunan tahunan adalah tanaman perkebunan yang hidupnya lebih dari dua tahun.Artinya sejak bibit ditanam, tumbuh menjadi tanaman kemudian dipelihara hingga diperoleh hasil panen setiap tahun. Proses penanaman cukup satu kali tetap pemanenan hasil pertanian organik dilakukan setiap waktu sesuai periode panen. Contoh tanaman perkebunan tahunan yaitu kelapa sawit, kakao, dan karet.

b)    Tanaman perkebunan semusim adalah tanaman perkebunan yang hidupnya kurang dari satu atau dua tahun. Artinya sejak bibit ditanam, tumbuh menjadi tanaman, kemudian dipelihara hingga diperoleh hasil panen satu kali saja. Proses penanaman dilakukan setiap periode setelah pemanen hasil.

Berdasarkan hasil, tanaman perkebunan dapat dikelompokkan menjadi:
•    Tanaman penghasil daun, misalnya tembakau, teh
•    Tanaman penghasil buah, misalnya kopi, coklat
•    Tanaman penghasil getah, misalnya karet
•    Tanaman penghasil gula, misalnya tebu
•    Tanaman penghasil minyak, misalnya kelapa, kelapa sawit




1.    Managemen Produksi
Dalam usaha tanaman, aspek produksi perlu mendapatkan perhatian yang lebih dibanding aspek lain. Ini bukan berarti mengabaikan aspek lain, tetapi karena komoditas yang dikelola adalah tanaman, makhuk hidup yang begitu peka terhadap lingkungan. Aspek produksi dibedakan menjadi perencanaan produksi dan pengendalian produksi.


a.     Perencanaan produksi
Perencanaan produksi meliputi: perencanaan produk, perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi, dan pengadaan tenaga kerja.
1.    Perencanaan produk
Termasuk dalam perencanaan produksi adalah penentuan jenis tanaman dan jumlah tanaman. Penentuan jenis tanaman harus memperhatikan factor agroklimat. Namun, jika menggunakan green house/rumah kaca, factor agroklimat dapat dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jenis tanaman yang akan diusahakan.
Dalam menentukan jenis tanaman, perlu juga diperhatikan masalah pengadaan bibitnya. Apakah tersedia dalam jumlah yang diinginkan, bagaimana kualitasnya, dan bagaimana pengadaannya.


2.    Perencanaan lokasi usaha
Secara umum perencanan lokasi usaha harus memperhatikan:
•    Aspek teknis-ekonomis
Termasuk dalam aspek ini adalah biaya transportasi, baik dari pusat produksi ke lokasi sumner bahan baku atau dari pusat produksi ke pasar. Perlu juga dilihat ada tidaknya sarana jalan. Kelancaran transportasi sangat diperlukan karena produk tanaman, merupakan komoditi yang tidak tahan lama. Ketersediaan tenaga kerja, tingkatupah, peluang perluasan, harga tanah dan bangunan, serta sarana penunjang lain, seperti listrik dan air patut diperhatikan.

•    Aspek iklim
Aspek iklim diperlukan untuk menentukan jenis tanaman ang akan ditanam. Aspek ini meliputi suhu udara, curah hujan dan intensitas cahaya.

•    Aspek agronomis
Termasuk dalam aspek ini antara lain: topografi lahan, jenis dan kondisitanah, serta system drainase. Aspek iklim dan agronomis sering dijadikan satu menjadi agroklimat.

•    Aspek lingkungan dan social budaya masyarakat sekitar
Aspek ini meliputi dukungan masyarakat di sekitar lahan, penyesuaian diri masyarakat terhadap modernisasi, pandangan masyarakat terhadap bisnis, ada tidaknya kerja sama yang saling menguntungkan, kompetisi dengan pengusaha lain, perilaku pedagang perantara, dan keadaan social ekonomi masyarakat

3.    Perencanaan standar kualitas produk
Agar produk dari usaha tani mampu bersaing di pasar, diperlukan adanya standar kualitas, terutama produk yang dieksport. Biasanya standar mutu komoditi yang akan dieksport telah ditentukan oleh eksportir



b.    Pengendalian produksi
Pengendalian produksi terutama ditekankan pada proses produksi tanaman yang akan dibudidayakan. Proses produksi dalam bisnis tanaman menyangkut pengetahuan mengenai jenis dan sifat tanaman yang bersifat komersial, agroklimat, teknik budidaya dan penanganan pascapanen. Agroklimat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meliputi: curah hujan, suhu, cahaya dan kelemaban. Pengaruh unsure agroklimat secara rinci dilihat pada materi persyaratan tumbuh. Teknik budidaya yang dilakukan meliputi penyiapan benih, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan (penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, perlakuan khusus), pemanenan dan pasca panen.




2. Pemasaran
a. Fungsi pemasaran
Pemasaran dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan yang mengarahkan arus barang dari produsen ke konsumen. Dengan demikian, didalam pemasaran mencangkup kegiatan operasi dan transaksi yang terlibat didalam pergerakan, penyimpanan, prosesing, dan distribusi barang. Pemasaran dapat menaikkan nilai produk pertanian melalui pemanfaatan fungsi-fungsi pemasaran, yang dikatagorikan sebagai fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi kemudahan. Fungsi pertukaran adalah semua kegiatan yang terlibat didalam pemindahan kemilikan barang dagangan, yaitu pembelian dan penjualan. Pembelian dapat diartikan dalam arti luas, termasuk pencarian dan pengumpulan sumber penawaran, yang dapat melibatkan banyak transaksi dan banyak orang. Penjualan dalam arti luas termasuk perdagangan (pengepakan, periklanan, dan promosi), yang juga dapat melibatkan banyak transaksi dan banyak orang.


b. Distribusi
Pada umumnya distribusi produk-produk pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura berjalan dari produsen ke pemborong, kemudian ke pedagang pengecer, dan akhirnya barulah ke konsumen. Ilustrasi distribusi disajikan pada gambar Tindakan penyimpanan dan pengawetan merupakan upaya untuk menyelaraskan suplai yang tidak merata dengan permintaan yang relative tetap dan terus-menerus sepanjang tahun. Dengan melakukan penyimpanan dan pengawetan yang baik, maka harga produk akan tetap stabil dan berada pada tingkat yang senantiasa menguntungkan petani.


1)    Pedagang Pengumpul dan Borongan
Transaksi yang terjadi di pedagang pengumpul dan borongan adalah sebagaimana yang diakukan oleh para tengkulak yang ahli memindahkan produk dari produsen ke konsumen. Tengkulak bertindak sebagai wakil dari pembeli sekaligus penjual. Mereka mendapat komosi dan disebut pedagang perantara atau makelar. Banyaknya pedagang perantara membuat rantai tata niaga menjadi semakin panjang, akibatnya tingkat harga yang diterima petani relative rendah dibanding dengan harga yang harus dibayar oleh konsumen.

2)    Pengeceran dan perdagangan
Pedagang eceran atau retailer adalah muara paling akhir dari pendistribusian produk tanaman , dan merupakan kegiatan operasional yang paling mahal . Biaya pada tingkat ini dapat mencapai hampir setengan dari total biaya pemasaran. Kemajuan pengeceran produk tanaman di negar maju dan di kota-kota besar di Indonesia adalah dampak dari bermunculannya supermarket yang menawarkan pelayanan self-servise. Selain itu, penjualan dengan system ini juga menciptakan cara-cara pengemasan dan pengkelasan yang lebih baik


c. Kegiatan Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran yang perlu dilakukan oleh pengusaha tanaman adalah memahami tentang studi pemasaran, memperkirakan jumlah produksi, mempersiapkan produk, menentukan harga jual, menentukan distribusi, dan menetukan kebijakan produk

1) Studi pemasaran
Studi pemasaran mencangkup aspek yang cukup luas, antara lain studi pasar, studi mengenai produk yang dihasilkan, distribusi, konsumen, dan promosi (jika perlu). Studi pemasaran dimaksudkan untuk mencari data-data mengenai permintaan terhadap jenis tanaman pada waktu yang lalu, sekarang, dan yang akan dating.

2) Memperkirakan jumlah produksi
Perkiraan jumlah produksi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pemasaran telah sesuai dengan yang direncanakan.

3) Memperkirakan produk
Pengusaha harus benar-benar tahu produk seperti apa yang diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu pengusaha harus:
•    Menetapkan standar kualitas
•    Tidak mengandalkan satu jenis produk
•    Menggunakan kemasan sehingga menarik konsumen
4) Menentukan kebijakan harga jual
Harga jual akan sangat menentukan posisi pengusaha dalam persaingan. Harga jual yang ditetapkan harus benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen disamping harus dapat memenuhi pencapaian tujuan usaha/perusahaan


5) Menentukan distribusi produk
Dalam menentukan saluran distribusi produk, pengusaha tanaman dapat memilih untuk melakukannya sendiri atau melalui perantara. Ada beberapa alas an pengusaha memilih perantara dalam mendistriusikan produknya. Alasan tersebut antara lain:
•    Pertimbangan dana dan personalia penjualan
•    Efisiensi kerja
•    Keadaan prasarana daerah pemasaran setempat
•    Pengetahuan dan pengalaman menangani daerah pmasaran setempat.


6) Menentukan kebijakan promosi
Promosi merupakan kegiatan memperkenalkan, mennyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada konsumen. Kegiatan promosi harus memperhatikan:
a) Jumlah dana yang tersedia untuk promosi
b) Masa tahapan siklus produksi
c) Konsumen yang ingin dituju
d) Sifat atau ciri khusus produk yang dihasilkan

0 komentar:

Posting Komentar